Potensi Desa

                            Potensi Desa Bengkarek Dan Pasak Sungai Ambawang Kubu Raya

Sahang/Piper nigrum L. (Bahasa Indonesia: lada, Bahasa Jawa: merica)  dalam komponen masakan dunia dan dikanal luas sabagai komoditi perdagangan penting di Dunia Lawas. Konon untuk memiliki rempah-rempah ini belanda menjajah bertahun tahun untuk menguasasi rempah yang terkenal dengan kongsi dangang nya VOC ( 
Kongsi Perdagangan Hindia Timur (Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC) yang didirikan pada tanggal 20 Maret 1602adalah persekutuan dagang asal Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. Disebut Hindia Timur karena ada pula VWC yang merupakan persekutuan dagang untuk kawasan Hindia Barat. Perusahaan ini dianggap sebagai perusahaan multinasional pertama di dunia  sekaligus merupakan perusahaan pertama yang mengeluarkan sistem pembagian saham.
Meskipun sebenarnya VOC merupakan sebuah badan dagang saja, tetapi badan dagang ini istimewa karena didukung oleh negara dan diberi fasilitas-fasilitas sendiri yang istimewa. Misalnya VOC boleh memiliki tentara dan boleh bernegosiasi dengan negara-negara lain. Bisa dikatakan VOC adalah negara dalam negara.
VOC memiliki enam bagian (Kamers) di AmsterdamMiddelburg (untuk Zeeland), EnkhuizenDelftHoorn, dan Rotterdam. Delegasi dari ruang ini berkumpul sebagai Heeren XVII (XVII Tuan-Tuan). Kamers menyumbangkan delegasi ke dalam tujuh belas sesuai dengan proporsi modal yang mereka bayarkan; delegasi Amsterdam berjumlah delapan.
Di kalangan orang Indonesia VOC memiliki sebutan populer Kompeni atau Kumpeni. Istilah ini diambil dari kata compagnie dalam nama lengkap perusahaan tersebut dalam bahasa Belanda. Tetapi rakyat Nusantara lebih mengenal Kompeni sebagai tentara Belanda karena penindasannya dan pemerasan kepada rakyat Nusantara yang sama seperti tentara Belanda.
Di Indonesia, sahang utamanya dihasilakan di Pulaw Bangka. Sahang disebut t sahang jua dalam basa Melayu Lokal nangkaya Melayu Belitung, Melayu Sambas dan lain-lain sedangkan dalam bahasa lokal desa bengkarek dan desa pasak adalah Sa,ang ( bahasa madura)
Desa Bengkarek dan desa pasak adalah salah satu desa yang masul dalam wilayah administartif kecamatan sungai ambawang kubu raya kalimantan barat desa ini di huni oleh suku etnis madura. sekitar 75 %  melayu 5 % bugis 5 % Dayak 10 %  jawa 5 %  Potensi terbesar adalah karet alami, menjadi petani bagi masyrakat desa bengkarek telah di lakukan berpuluh-puluh tahun bahkan waktu VOC (Belanda) Desa Ini sudah melakkan aktifitas pertanian
Alkulturasi atau penyatuan budaya antara suku sudah terjadi berpuluh puluh tahun lama nya di dua desa ini meskipun mayortias suku madura menjadi suku terbesar namun secara politik lokal di tingkat desa di dua desa ini yang menjada posisi teratas adalah suku daya, dengan beberapa kali kepala desa di jabat dari suku dayak. meskipun  jawa hanya sekitar 5 % secara politik di desa bengkarek pernah menjadi kepala desa satu periode.
sahang atau lada menjadi potensi yang sangat menopang Perekonomian di desa bengakrek dan desa pasak sepanjang jalan di dususn belidak tepatnya parit indragiri hampara tanaman sahang tumbuh dengan subur. kegiatan menanam sahang ini oleh petani di lakukan secara tradisional karena pemerintah desa dan kabupaten bahkan provensi kalimantan barat tidak pernah melakukan pembinaan proses belajar menanam sahang di peroleh oleh petani sahang di desa bengkarek dari desa sebelah yaitu desa pasak tepat nya di parit surabaya 
di tengah harga karet yang turun berkisar sekitar 3500 perkilo petani menjadikan sahang sebagai sumber perekomian karena proses panen hingga menjual ke tungkulak ( pegumpul sahang yang di ambil dari petani ) memamkan waktu 6 bulan kerja serabutan tetap menjadi pilihan para petani di desa bengkarek dan pasak untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. terpkasa para petani menjadi buruh bagunan di kota pontianak kabupaten sintang dan ketapang menjadi pendulang emas.

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar