Oleh.. Sumadi Pattalim
warga Kabupaten Kubu Raya
( tulisan ini adalah sebuah Analisa Pribadi Jika adalah yang salah mohon kritik dan syaran nya )
Bung Muda Begitulah sapaan akrab Tokoh Pemekaran kabupaten kubu raya dan mantan bupati kubu raya pertama putra tokoh masyrakat kalimantan barat Makmud Akil mantan rektor universitas tangjungpura pontianak. di kalangan masyrakat kabupaten kuu raya nama ini sangan familiar sampai saat ini meskipun kalah dalam pilkada kabupaten kubu raya pada plbup 2013 kemarin tetapi kebijakan dan pemikiran pemikiran masih menggema di seluruh masyrakat kabupaten kubu raya dan masih sangat di rasakan masyrakat ketika penulis berdiskusi dan bertanya dengan beberapa warga di semblan kecamtan yang masuk wilyah kabupaten kubu raya nama muda mahendrawan SH masih begitu melekat dan familiar.
kerangka pembagunan dasar kabupaten kubu raya tidak bisa di lepaskan dari tangan dingin dan pemikiran pemikiran dengan slogan dari kubu raya untuk indonesia kabupaten hasil pemekaran dari kabupaten pontianak ini di bangun untuk menjadi kabupaten yang terdepan dan berkualitas yang di jadikan semboyan ketika memimpin kabupaten termuda di kalimantan barat. semangat berlari lebih kencang berproses lebih cepat menjadi semnagat bekerja sehingga prestasi banyak di raih ketika memimpin kabupaten kubu raya seperti menjadi 7 bupati pilihan dari majalah TEMPO.
Keberpihakan terhdapa rakyat di desa telah di mulai ketika menjadi notaris dengan konsep Tata Kelola ADD ( Alokasi Dana Desa) semasa menjadi bupati keberpihakan kedesa terbukti dengan di bentuk nya SPD ( Sarjana Pedamping Desa ) dan Komite Kesehatan Desa (KKD) Setelah tidak menjabat bupati kabupaten kubu raya komitmen kebangsan dan kerakyatan kepedulin terhadap pembagunan desa tidak pernah padam terus menggelora. lahirnya institute indonesia moeda yang di gagasnya terus menularkan gagasan dalam bentuk tulisan tentang desa yang di muat di koran pontianak post
menyatu nya dengan pemuda pemuda terus di di lakukan untuk menjadi penggerak bagi pemuda. motivasi dan dorongan dalam mendorong pembagunan berkeadilan di desa terus di lakukan agar implementasi UU Desa Bisa mendarat di desa dengan jalan yang benar,
desa sebagai tangga pembagunan bangsa mimang tidak bisa kita lepaskan karena desa adalah sebuah sistem dalam tata negara yang semestinya di jadikan garda terdepan dalam proses pembangunan bangsa pemikiran pemikiran yang di uangkan dalam bentuk tulisantelah banyak mengispirasi para pemangku kepentingan di desa
kerangka pembagunan dasar kabupaten kubu raya tidak bisa di lepaskan dari tangan dingin dan pemikiran pemikiran dengan slogan dari kubu raya untuk indonesia kabupaten hasil pemekaran dari kabupaten pontianak ini di bangun untuk menjadi kabupaten yang terdepan dan berkualitas yang di jadikan semboyan ketika memimpin kabupaten termuda di kalimantan barat. semangat berlari lebih kencang berproses lebih cepat menjadi semnagat bekerja sehingga prestasi banyak di raih ketika memimpin kabupaten kubu raya seperti menjadi 7 bupati pilihan dari majalah TEMPO.
Keberpihakan terhdapa rakyat di desa telah di mulai ketika menjadi notaris dengan konsep Tata Kelola ADD ( Alokasi Dana Desa) semasa menjadi bupati keberpihakan kedesa terbukti dengan di bentuk nya SPD ( Sarjana Pedamping Desa ) dan Komite Kesehatan Desa (KKD) Setelah tidak menjabat bupati kabupaten kubu raya komitmen kebangsan dan kerakyatan kepedulin terhadap pembagunan desa tidak pernah padam terus menggelora. lahirnya institute indonesia moeda yang di gagasnya terus menularkan gagasan dalam bentuk tulisan tentang desa yang di muat di koran pontianak post
menyatu nya dengan pemuda pemuda terus di di lakukan untuk menjadi penggerak bagi pemuda. motivasi dan dorongan dalam mendorong pembagunan berkeadilan di desa terus di lakukan agar implementasi UU Desa Bisa mendarat di desa dengan jalan yang benar,
desa sebagai tangga pembagunan bangsa mimang tidak bisa kita lepaskan karena desa adalah sebuah sistem dalam tata negara yang semestinya di jadikan garda terdepan dalam proses pembangunan bangsa pemikiran pemikiran yang di uangkan dalam bentuk tulisantelah banyak mengispirasi para pemangku kepentingan di desa